Jalak Bali yang berjulukan asli Curik Bali Sepintas penampilannya burung ini seakan-akan dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren , Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus , di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat renta , daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru renta , Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang cantik , baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina , Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan) , Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm , dengan bentuk yang khas dimana pada bab atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan.
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Curik Putih , merupakan salah satu satwa yang terancam punah dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali , dengan sebaran terluasnya antara Bubunan Buleleng hingga ke Gilimanuk , namun pada ketika ini terbatas pada daerah Taman Nasional Bali Barat tepatnya di Semenanjung Prapat Agung dan Tanjung Gelap Pahlengkong yang habitatnya bertipe hutan mangrove , hutan pantai , hutan animo dan savana.
Di habitat aslinya , jalak bali sangat rawan perburuan untuk dijadikan Hewan Peliharaan sehingga populasinya diperkirakan tinggal belasan. Selain itu , kerusakan lingkungan yang masih terjadi di Taman Nasional Bali Barat turut menghambat pertumbuhan populasi burung ini. Tidak mengherankan kalau survei terbaru yang dilakukan awal tahun 2005 hanya menemukan lima ekor jalak bali di alam. Musim kawin jalak bali biasanya berlangsung Oktober-November , mereka membuat sarang di pepohonan dengan tinggi kurang dari 175 cm. Mereka suka semak-semak dan pohon palem di tempat terbuka , berbatasan dengan daerah hutan yang rimbun dan tertutup. Bahkan , di masa lalu tak jarang dijumpai jalak bali yang membuat sarang di perkebunan kelapa bersahabat permukiman penduduk. Kesukaannya hidup di tempat terbuka ini pula yang membuat mereka mudah ditangkap di alam.Untuk mengembalikan populasi jalak bali , tidak hanya penangkaran yang dilakukan tetapi juga upaya penyelamatan dan penjagaan hutan yang menjadi habitatnya.
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Curik Putih , merupakan salah satu satwa yang terancam punah dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali , dengan sebaran terluasnya antara Bubunan Buleleng hingga ke Gilimanuk , namun pada ketika ini terbatas pada daerah Taman Nasional Bali Barat tepatnya di Semenanjung Prapat Agung dan Tanjung Gelap Pahlengkong yang habitatnya bertipe hutan mangrove , hutan pantai , hutan animo dan savana.
Di habitat aslinya , jalak bali sangat rawan perburuan untuk dijadikan Hewan Peliharaan sehingga populasinya diperkirakan tinggal belasan. Selain itu , kerusakan lingkungan yang masih terjadi di Taman Nasional Bali Barat turut menghambat pertumbuhan populasi burung ini. Tidak mengherankan kalau survei terbaru yang dilakukan awal tahun 2005 hanya menemukan lima ekor jalak bali di alam. Musim kawin jalak bali biasanya berlangsung Oktober-November , mereka membuat sarang di pepohonan dengan tinggi kurang dari 175 cm. Mereka suka semak-semak dan pohon palem di tempat terbuka , berbatasan dengan daerah hutan yang rimbun dan tertutup. Bahkan , di masa lalu tak jarang dijumpai jalak bali yang membuat sarang di perkebunan kelapa bersahabat permukiman penduduk. Kesukaannya hidup di tempat terbuka ini pula yang membuat mereka mudah ditangkap di alam.Untuk mengembalikan populasi jalak bali , tidak hanya penangkaran yang dilakukan tetapi juga upaya penyelamatan dan penjagaan hutan yang menjadi habitatnya.
0 Response to "Burung Jalak Bali"