Burung srindit atau serindit termasuk animalia dengan filum chordata , kelas aves , ordo psittaciformes , keluarga Psittacidae atau burung paruh bengkok dengan genus Loriculus. Burung-burung genus Loricus berukuran kecil ini secara umum hidup tersebar di hutan tropis di Asia Tenggara.
Burung yang punya nama lain Sindit dan Seindit ini di wilayah tertentu di Indonesia , menjadi hewan peliharaan burung klangenan atau burung favorit. Bagi orang melayu Riau misalnya , Serindit sudah lama dimitoskan bahkan diabadikan dalam aneka macam dongeng rakyat dan dijadikan lambang-lambang: akal , keindahan , keberanian , kesetiaan , kerendahan hati maupun lambang kearifan. Beragamnya lambang dan mitos yang berkaitan dengan Serindit , menjadikan unsur burung ini dimasukkan pula ke dalam lambang Propinsi Riau , yakni pada “Hulu Keris” yang disebut “Hulu Keris Kepala Serindit” , yang melambangkan keberanian , berilmu dan bijaksana di dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Keris sebagai bab pakaian lengkap adab Riau , hulunya yang bermotif Serindit.
Di dalam cerita-cerita rakyat Riau , terutama kisah mengenai dunia fauna , burung ini disebut dengan gelar “Panglima Hijau”. Di dalam kehidupan orang Melayu Riau , kandang berisi Serindit digantungkan di bab depan rumah , tidak jauh dari ambang pintu muka. Penempatan ini dikaitkan pula dengan adanya kepercayaan , bahwa Serindit dapat menolak “sihir” , “penyakit ayan” dan sebagainya.
Ciri-ciri
Serindit bentuknya menyerupai burung parkit , tetapi ekornya pendek. Bulu sayapnya berwarna hijau bau tanah , dan pada ujungnya terdapat warna merah dan hitam. Badannya berwarna hijau muda bercampur kekuning-kuningan ,
sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan. Ekor herwarna hijau bau tanah bercampur dengan merah dan hitam. Paruhnya berwama hitam , sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru. Serindit
jantan pada bab atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan , sedangkan pada Serindit betina warnanya hijau kekuningan.
sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan. Ekor herwarna hijau bau tanah bercampur dengan merah dan hitam. Paruhnya berwama hitam , sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru. Serindit
jantan pada bab atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan , sedangkan pada Serindit betina warnanya hijau kekuningan.
Perbedaan warna di bab atas dada inilah yang memudahkan orang menentukan apakah serindit itu jantan atau betina. Jari-jarinya berjumlah empat buah. Burung ini relatif bertubuh kecil , sifatnya lincah dan pemberani , terutama yang jantannya. Seperti burung lain dari kelompok ini , jenis ini mempunyai kebiasaan gila menggantung ke bawah pada waktu tidur.
Habitat
Serindit hidup di hutan-hutan lebat , selalu berkelompok dan berpasangan. Di tempat Riau , populasi Serindit yang terbesar ialah di tempat daratan Sumatera , sedangkan di kepulauan Riau , walaupun ada (umumya di pulau-pulau besar yang berhutan lebat) jumlahnya tidaklah banyak.
Daerah penyebarannya ialah Semenanjung Melayu , Singapura , Kep. Anamba Kalimantan , Kep. Riau , Bangka dan Belitung , Sumatera dan pulau- pulau menyerupai Nias , Siberut , Sipora dan Enggano.
Makanan
Makanannya terdiri dari nektar , bunga , buah-buahan , biji-bijian dan kemungkinan serangga kecil.
Perkembangbiakan
Musim berkembangbiak antara bulan Januari dan Juli. Sarangnya di lubang pohon yang hidup atau yang sudah mati. Sarangnya terletak sekitar 12 m dari atas tanah. Diameter lubang sarang berukuran kira-kira 8 cm. Kedalaman sarangnya sekitar 45 cm dengan lebar 30 cm. Alas sarang terdiri dari daundaun. Betina membawa materi untuk sarang dengan cara diselipkan pada bulubulu tunggingnya. Jumlah telurnya rata-rata 3 butir. Telur Hewan Peliharaan tersebut menetas setelah dierami selama 3 – 4 minggu.
0 Response to "Burung Serindit ( Sikecil yang Mungil )"