Latest News

Tips Merawat Hamster untuk Pemula

Banyak orang tertarik untuk memelihara hamster sebagai hewan peliharaan karena binatang yang satu ini emang lucu banget dan menggemaskan. Biasanya kita tertarik pada hamster karena wajahnya yang lucu , bentuk tubuhnya yang mungil , tingkah lakunya yang menggemaskan , dan tentu saja , karena hamster bukan tikus. Ada beberapa tips buat kau yang udah gak tahan memelihara hamster.
Berikut ini saya membahas Tips Merawat Hamster Untuk Pemula , semoga bermanfaat dan membantu anda ;
Sebelum Membeli
  1. Sepele: Pastikan seluruh anggota keluarga mampu mencintai hamster. Tidak semua orang mampu mendapatkan kehadiran binatang di dalam kehidupannya. Walau demikian , memang memelihara hamster memiliki banyak sekali keuntungan , diantaranya: perawatan mudah , tidak berisik , ongkos pemeliharaan relatif murah , dan terdapat beragam jenis hamster yang dapat dipilih - tentunya dengan harga yang beragam. Mengapa kesiapan mental untuk memelihara hamster perlu? Perlu diingat , hamster yang kita pelihara nanti tidak mampu mencari makan sendiri. Oleh alasannya ialah itu , minimal kita perlu untuk rutin memberi makan dan minum. Jika seluruh anggota keluarga tidak memiliki kesiapan mental untuk berguru memelihara hamster , biasanya akan berujung pada simpulan hayat hamster karena ketidak-tahuan pemilik.  
  2. Adakah anggota keluarga yang alergi terhadap bulu hewan? Pertanyaan ini penting. Beberapa orang tidak tahan terhadap bulu hewan dan mampu menimbulkan reaksi alergi. Untuk pengidap alergi (kasus ini jarang terjadi dan gres tercatat di Inggris dan Amerika) , mohon berhati-hati terhadap hamster siria berbulu panjang. Dalam beberapa kasus , pengidap alergi tidak tahan terhadap hamster siria bulu panjang. Makara , pada waktu membeli coba pegang hamster siria bulu panjang tersebut. Bila menimbulkan reaksi alergi , sebaiknya memelihara hamster siria bulu panjang hanya untuk dilihat , bukan dipegang. Normalnya , bulu hamster tidak akan rontok asal suhu ruang terjaga (sekitar 25 derajat Celcius). Diatas suhu kamar tersebut , bulu hamster dapat rontok dan dapat menjadi duduk perkara serius bagi pengidap asma. Asalkan suhu ruang terjaga , hal ini tidak akan menjadi masalah. Penulis artikel ini memiliki penyakit asma dan hingga artikel ini ditulis belum pernah kambuh karena bulu hamster.
  3. Beli di petshop atau peternak yang baik. Hamster gotong royong relatif mudah berkembang biak. Oleh alasannya ialah itu , ada beberapa peternak yang secara tidak bertanggung-jawab asal mengembang-biakkan. Akibatnya , banyak hamster yang genetikanya berantakan. Jika hanya pencampuran warna , ini tidak masalah. Namun sering kali terjadi perkawinan antar spesies , yang umum terjadi biasanya hamster champbell dikawinkan dengan hamster winter white. Makan penting untuk mengetahui jenis-jenis hamster , biar tidak mendapatkan keturunan yang asal-asalan. Perkawinan antar spesies jugab beresiko untuk mendapatkan keturunan berikutnya yang cacat. Untuk acuan , dapat dilihat pada daftar peternak dan petshop yang telah disertifikasi oleh Klub Hamster Indonesia. Selain itu , dapat dilihat pada daerah penjualan , kalau cukup terawat , kita mampu membeli di daerah tersebut.
  4. Anggaran dan biaya. Beda jenis hamster , beda harga. Kadang hamster dengan warna sama dijual dengan harga yang berbeda di daerah yang satu dan lainnya. Jangan terpancing oleh harga murah. Peternak yang baik biasanya justru tidak mau banting harga , karena untuk mempertahankan kualitas hamster bukanlah pekerjaan mudah. Selain itu , pikirkan biaya bulanan untuk memelihara hamster. Biaya bulanan untuk serbuk kayu dan makanan untuk sepasang hamster biasanya sekitar 30.000 - 50.000 per bulan. Bisa juga lebih kalau kita menghendaki segala sesuatunya ekstra mewah untuk hamster kita.
  5. Tentukan tujuan memelihara: ingin hamster berkembang biak atau tidak? Tujuan ini penting ditetapkan semenjak awal. Umur hamster rata-rata mampu mencapai 2-4 tahun , tergantung perawatan dan jenis. Masa subur hamster dimulai semenjak umur sekitar 4-6 bulan. Selama dipelihara hamster mampu melahirkan 6 kali , dengan tiap kelahiran antara 3-15 ekor (rata-rata 6-8 ekor , untuk roborovski rata-rata 4 ekor). Dengan demikian , dalam satu masa hidupnya , hamster mampu melahirkan kurang lebih 6 x 8 ekor = 48 ekor! Jika kita tidak berniat untuk menjadi peternak , sebaiknya hanya memelihara hamster dengan jenis kelamin yang sama , untuk menghindari perkawinan. Jantan atau betina? Pada prinsipnya sama. Namun KHI lebih menyarankan untuk memelihara jantan. Mengapa? Karena hamster jantan lebih toleran terhadap sesamanya dan tidak agresif. 
  6. Mau spesies apa? Di Indonesia ada 4 spesies hamster yang umum dipelihara , yakni hamster siria (Mesocricetus auratus) , hamster champbell (Phodopus champbelli) , hamster winter white (Phodopus sungorus) , dan hamster roborovski (Phodopus roborovskii)
  7. Kandang dan perlengkapan. Untuk memelihara hamster tidak diharapkan sangkar khusus. Untuk mengetahui spesifikasi sangkar dapat dilihat di halaman berikutnya.
  8. Transportasi hamster. Pikirkan bagaimana hamster akan dibawa pulang. Ingat: hamster tidak tahan panas , angin puting-beliung , dan air. Makara , selama perjalanan , pastikan hamster terhindar dari ketiga hal tersebut. Waktu yang baik untuk membawa hamster ialah pagi , sore , atau malam hari. Tidak disarankan untuk membawa hasmter pada siang hari. Usahakan pada ketika cuaca cerah. Lebih baik kalau membawa hamster menggunakan kontainer khusus dimasukkan tas kain yang di dalamnya diberi es watu untuk menjaga suhu tetap stabil dan dingin.  

0 Response to "Tips Merawat Hamster untuk Pemula"